Kisah Sukses: 5 Orang Yang Sukses Dari Nol pastinya dapat memberi inspirasi, terutama bagi para
pengusaha dari nol yang tengah berjuang mengembangkan bisnisnya. Walaupun Anda
termasuk orang yang tidak bermimpi untuk menjadi orang kaya, kisah-kisah ini
mampu menunjukkan contoh seberapa jauh tekad, keyakinan, dan ketekunan dapat
menjadi inspirasi dan faktor pengaruh dalam hidup Anda. Berikut adalah
Kisah
Sukses: 5 Orang Yang Sukses Dari Nol.
5. John D. Rockefeller
Rockefeller lahir di Richford, New York dan mempunyai lima
saudara. Ayahnya adalah seorang pedagang keliling tetapi sayangnya mempunyai
moralitas yang kurang baik. Sebagian besar hidupnya, ayah Rockefeller mencari
berbagai trik dan skenario agar ia bisa terhindar dari kerja keras atau tidak
bekerja sama sekali. Ketika Ayahnya pergi selama berminggu-minggu, Ibunya yang
mengambil alih tugas memimpin keluarga. Setelah dari New York, keluarga
Rockefeller pindah ke Moravia dan kemudian ke Owego. John mendapat pekerjaan di
sebuah perpustakaan setelah lulus dari sekolah dimana dari sana ia mendapat
gaji sekitar $ 50 dalam tiga bulan. Pada tahun 1859, Rockefeller memutuskan
untuk mendirikan bisnis dengan seorang temannya yang bernama Maurice B. Clark.
Keduanya mendirikan perusahaan kilang minyak yang dikerjakan secara manual
bersama-sama dengan dua orang karyawannya. Segera setelah itu, Rockefeller
membeli perusahaan Clark bothers dan menamainya Rockefeller & Andrews.
Akhir dari cerita, Rockefeller bisa mendirikan Perusahaan Standard Oil dan
menjadi miliarder pertama di dunia.
4. Liz Murray
Lahir di Bronx, New York, kehidupan Murray dimulai dengan
catatan buruk. Dia terlahir dari orang tuanya yang miskin, terinfeksi HIV,
kecanduan narkoba yang tidak mampu menyediakan kehidupan yang layak untuknya.
Pada usia sembilan tahun, Murray dan keluarganya hidup di sebuah apartemen yang
sangat kotor. Pada usia muda, 16 tahun, Murray ditinggalkan oleh ibunya karena
meninggal akibat AIDS. Ayahnya juga menelantarkannya dan pindah ke tempat
penampungan tunawisma. Dia bisa duduk disekolah tinggi, tetapi karena
kemalangannya ia sering tidur di stasiun kereta bawah tanah, bangku taman, atau
di rumah teman. Walaupun tanpa pendidikan yang baik, Murray mampu lulus dalam
dua tahun dan bisa masuk kuliah di Harvard. Hari ini, Liz adalah pembicara
inspirasional yang berbicara tentang bagaimana tekad dan tidak peduli seberapa
keras kehidupan, Anda harus maju terus dan terus berjuang mencapai cita-cita.
Banyak film telah dibuat tentang kehidupannya.
3. J. K. Rowling
Rowling lahir di Yate, Gloucestershire, Inggris, yang dekat
Bristol. Saat disekolah, menemukan cintanya pada menulis cerita fantasi. Dia
sering menulis cerita dan menceritakannya untuk adiknya. Rowling sering pindah
dari desa ke desa dan sering bepergian. Pada bulan Desember 1990, ibu Rowling
meninggal dan dia pindah ke Porto, Portugal untuk mengajar Bahasa Inggris
sebagai bahasa asing. Sebelum kematian ibunya, Rowling sudah mulai menulis
novelnya yang terkenal Harry Potter. Di Portugal, Rowling menikah, tetapi
pasangan itu dipisahkan pada tahun 1993. Dari pernikahan tersebut, dia
mempunyai seorang anak perempuan dan mereka berdua pindah ke Endinburgh,
Skotlandia. Selama ini, Rowling didiagnosa menderita depresi klinis dan sering
mencoba bunuh diri. Sekarang dia tidak bekerja dan hidup sejahtera. Dia mampu
menulis dan menyelesaikan novel pertamanya dengan pergi dari kafe ke kafe yang
berbeda. Saat ini, kekayaan J.K. Rowling bernilai sekitar $ 1,1 miliar dan
telah mampu menjual lebih dari 400 juta buku.
2. Richard Branson
Richard
Branson lahir dari keluarga yang layak di Blackheath, London. Orang tua dan
kakeknya adalah Hakim Pengadilan Tinggi. Ia menerima pendidikan yang baik,
tetapi ia tidak melakukannya dengan baik di sekolah. Alih-alih berfokus pada
sekolah, Branson memutuskan untuk mengkonsentrasikan waktunya untuk menanam
pohon Natal dan memelihara burung. Namun, kedua proyek tersebut gagal. Pada
usia 16, Branson menerbitkan majalah dan kemudian mendirikan bisnis kaset
mail-order. Pada tahun 1972, ia mampu membuka beberapa toko kaset, yang ia
sebut Virgin Records. Pada 1980-an, toko kasetnya mampu berkembang. Branson
menciptakan Virgin Atlantic Airwaves selagi memperluas Virgin Records, yang menjadi
label musik. Setelah memulai hidupnya sebagai seorang siswa miskin dan tidak
memiliki potensi dalam hidup, Branson kini menjadi orang terkaya 245 di dunia.
Dia juga membeli dua buah pulau di
Karibia.
1. Andrew Carnegie
Meskipun Andrew Carnegie terbukti menjadi salah satu raksasa
dari era industri, ia pernah menjadi anak miskin dari Skotlandia. Ayahnya
adalah penenun alat tenun tangan, tapi begitu era industrialisasi mencapai
Skotlandia, pekerjaan ayahnya tidak lagi diperlukan. Selama bertahun-tahun,
keluarganya mengalami masa-masa sulit untuk memenuhi kebutuhan, sehingga mereka
memutuskan untuk memulai lagi dan pindah ke Amerika. Pada usia tiga belas
tahun, Andrew dan keluarganya pindah ke Amerika dan dia mendapatkan pekerjaan
di sebuah pabrik kapas. Dia bekerja dua belas jam sehari, enam hari seminggu.
Akhirnya dari situ Andrew mendapat pekerjaan sebagai pengirim pesan telegraf.
Karena etos kerja yang besar, seseorang dari Perusahaan Pennsylvania Railroad
menawarinya pekerjaan, yang memungkinkan dia untuk mendapatkan uang lebih
banyak dan membuka jalan baginya untuk menaiki tangga karir perusahaan. Setelah
itu dia mulai berinvestasi di perusahaan kereta api dan kemudian mendapatkan
untung besar setelah berinvestasi dalam industri baja. Keuntungan tersebut
memungkinkan dia untuk memiliki perusahaan baja sendiri, yang mampu memasukan
120 miliar kedalam dompetnya.
Pesan :
Sesungguhnya, semua
ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang
benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih
maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang
dihadapinya.
Segala sesuatu sama
bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang benar maupun orang yang fasik,
orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang
najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan
korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa;
sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.
Inilah yang celaka
dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama.
Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati
mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.
Tetapi siapa yang
termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik
dari pada singa yang mati.
Karena orang-orang
yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu
apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah
lenyap.
Baik kasih mereka,
maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk
selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi
di bawah matahari.
Mari, makanlah rotimu
dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah
sudah lama berkenan akan perbuatanmu.
Biarlah selalu putih
pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
Nikmatilah hidup
dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan
TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan
dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
Segala sesuatu yang
dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak
ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke
mana engkau akan pergi.
Lagi aku melihat di
bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan
keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang
berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang
cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
Karena manusia tidak
mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan,
dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia
terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.