Pages

Senin, 14 April 2014

5 Orang Sukses Dari Nol




Kisah Sukses: 5 Orang Yang Sukses Dari Nol pastinya dapat memberi inspirasi, terutama bagi para pengusaha dari nol yang tengah berjuang mengembangkan bisnisnya. Walaupun Anda termasuk orang yang tidak bermimpi untuk menjadi orang kaya, kisah-kisah ini mampu menunjukkan contoh seberapa jauh tekad, keyakinan, dan ketekunan dapat menjadi inspirasi dan faktor pengaruh dalam hidup Anda. Berikut adalah

Kisah Sukses: 5 Orang Yang Sukses Dari Nol.

5. John D. Rockefeller


Rockefeller lahir di Richford, New York dan mempunyai lima saudara. Ayahnya adalah seorang pedagang keliling tetapi sayangnya mempunyai moralitas yang kurang baik. Sebagian besar hidupnya, ayah Rockefeller mencari berbagai trik dan skenario agar ia bisa terhindar dari kerja keras atau tidak bekerja sama sekali. Ketika Ayahnya pergi selama berminggu-minggu, Ibunya yang mengambil alih tugas memimpin keluarga. Setelah dari New York, keluarga Rockefeller pindah ke Moravia dan kemudian ke Owego. John mendapat pekerjaan di sebuah perpustakaan setelah lulus dari sekolah dimana dari sana ia mendapat gaji sekitar $ 50 dalam tiga bulan. Pada tahun 1859, Rockefeller memutuskan untuk mendirikan bisnis dengan seorang temannya yang bernama Maurice B. Clark. Keduanya mendirikan perusahaan kilang minyak yang dikerjakan secara manual bersama-sama dengan dua orang karyawannya. Segera setelah itu, Rockefeller membeli perusahaan Clark bothers dan menamainya Rockefeller & Andrews. Akhir dari cerita, Rockefeller bisa mendirikan Perusahaan Standard Oil dan menjadi miliarder pertama di dunia.

4. Liz Murray
Lahir di Bronx, New York, kehidupan Murray dimulai dengan catatan buruk. Dia terlahir dari orang tuanya yang miskin, terinfeksi HIV, kecanduan narkoba yang tidak mampu menyediakan kehidupan yang layak untuknya. Pada usia sembilan tahun, Murray dan keluarganya hidup di sebuah apartemen yang sangat kotor. Pada usia muda, 16 tahun, Murray ditinggalkan oleh ibunya karena meninggal akibat AIDS. Ayahnya juga menelantarkannya dan pindah ke tempat penampungan tunawisma. Dia bisa duduk disekolah tinggi, tetapi karena kemalangannya ia sering tidur di stasiun kereta bawah tanah, bangku taman, atau di rumah teman. Walaupun tanpa pendidikan yang baik, Murray mampu lulus dalam dua tahun dan bisa masuk kuliah di Harvard. Hari ini, Liz adalah pembicara inspirasional yang berbicara tentang bagaimana tekad dan tidak peduli seberapa keras kehidupan, Anda harus maju terus dan terus berjuang mencapai cita-cita. Banyak film telah dibuat tentang kehidupannya.

3. J. K. Rowling
Rowling lahir di Yate, Gloucestershire, Inggris, yang dekat Bristol. Saat disekolah, menemukan cintanya pada menulis cerita fantasi. Dia sering menulis cerita dan menceritakannya untuk adiknya. Rowling sering pindah dari desa ke desa dan sering bepergian. Pada bulan Desember 1990, ibu Rowling meninggal dan dia pindah ke Porto, Portugal untuk mengajar Bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Sebelum kematian ibunya, Rowling sudah mulai menulis novelnya yang terkenal Harry Potter. Di Portugal, Rowling menikah, tetapi pasangan itu dipisahkan pada tahun 1993. Dari pernikahan tersebut, dia mempunyai seorang anak perempuan dan mereka berdua pindah ke Endinburgh, Skotlandia. Selama ini, Rowling didiagnosa menderita depresi klinis dan sering mencoba bunuh diri. Sekarang dia tidak bekerja dan hidup sejahtera. Dia mampu menulis dan menyelesaikan novel pertamanya dengan pergi dari kafe ke kafe yang berbeda. Saat ini, kekayaan J.K. Rowling bernilai sekitar $ 1,1 miliar dan telah mampu menjual lebih dari 400 juta buku.

2. Richard Branson
Richard Branson lahir dari keluarga yang layak di Blackheath, London. Orang tua dan kakeknya adalah Hakim Pengadilan Tinggi. Ia menerima pendidikan yang baik, tetapi ia tidak melakukannya dengan baik di sekolah. Alih-alih berfokus pada sekolah, Branson memutuskan untuk mengkonsentrasikan waktunya untuk menanam pohon Natal dan memelihara burung. Namun, kedua proyek tersebut gagal. Pada usia 16, Branson menerbitkan majalah dan kemudian mendirikan bisnis kaset mail-order. Pada tahun 1972, ia mampu membuka beberapa toko kaset, yang ia sebut Virgin Records. Pada 1980-an, toko kasetnya mampu berkembang. Branson menciptakan Virgin Atlantic Airwaves selagi memperluas Virgin Records, yang menjadi label musik. Setelah memulai hidupnya sebagai seorang siswa miskin dan tidak memiliki potensi dalam hidup, Branson kini menjadi orang terkaya 245 di dunia. Dia juga membeli dua buah pulau  di Karibia.

1. Andrew Carnegie
Meskipun Andrew Carnegie terbukti menjadi salah satu raksasa dari era industri, ia pernah menjadi anak miskin dari Skotlandia. Ayahnya adalah penenun alat tenun tangan, tapi begitu era industrialisasi mencapai Skotlandia, pekerjaan ayahnya tidak lagi diperlukan. Selama bertahun-tahun, keluarganya mengalami masa-masa sulit untuk memenuhi kebutuhan, sehingga mereka memutuskan untuk memulai lagi dan pindah ke Amerika. Pada usia tiga belas tahun, Andrew dan keluarganya pindah ke Amerika dan dia mendapatkan pekerjaan di sebuah pabrik kapas. Dia bekerja dua belas jam sehari, enam hari seminggu. Akhirnya dari situ Andrew mendapat pekerjaan sebagai pengirim pesan telegraf. Karena etos kerja yang besar, seseorang dari Perusahaan Pennsylvania Railroad menawarinya pekerjaan, yang memungkinkan dia untuk mendapatkan uang lebih banyak dan membuka jalan baginya untuk menaiki tangga karir perusahaan. Setelah itu dia mulai berinvestasi di perusahaan kereta api dan kemudian mendapatkan untung besar setelah berinvestasi dalam industri baja. Keuntungan tersebut memungkinkan dia untuk memiliki perusahaan baja sendiri, yang mampu memasukan 120 miliar kedalam dompetnya.




 Pesan :

 Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.
 Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.

 Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.

 Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.

 Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.

 Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
 Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.

 Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.

 Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.

 Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.

 Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.

 Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar